Pengertian Motivasi
Esensi motivasi adalah
Suatu kekuatan (power) atau tenaga (force) atau daya (energy)
Suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari
Sumber Motivasi
Motivasi timbul dan tumbuh berkembang dengan jalan
Datang dari dalam diri individu (intrinsik)
Datang dari lingkungan (ekstrinsik)
Jenis Motivasi
Motif primer atau motif dasar: motif yang tidak dipelajari atau merupakan dorongan
dorongan fisiologis: bersumber dari kebutuhan organislapar, haus, pernafasan, seks, kegiatan, istirahat untuk menjamin kelangsungan hidup sehingga keadaan fisik seimbang.
Dorongan umum atau motif darurat: takut, kasih sayang, kagum, ingin tahu termasuk melarikan diri, menyerang, berusaha, mengejar dalam rangka mempertahankan dan menyelamatkan diri.
Jenis Motivasi
Motif skunder: motif yang berkembang dalam diri individu karena pengalaman dan dipelajari
Takut yang dipelajari
Motif sosial (ingin diterima, dihargai, konformitas, afiliasi, persetujuan, status, rasa aman)
Motif objektif dan interest (eksplorasi, manipulasi, minat)
Maksud dan aspirasi
Motif berprestasi
DINAMIKA PERILAKU MANUSIA
Berdasarkan motifnya perilaku manusia mengandung tiga aspek:
Motivating state: timbulnya kekuatan dan kesiapan sebagai akibat terasanya kebutuhan jaringan/sekresi, hormonal, atau karena stimulus tertentu;
Motivated behavior: bergeraknnya organisme ke arah tujuan tertentu sesuai dengan sifat kebutuhan yang hendak dipenuhi;
Satisfied conditions: keseimbangan dalam diri organisme pulih kembali: terpeliharanya homeostatis, rasa nikmat, rasa puas
DINAMIKA PERILAKU MANUSIA
Karena terjadinya metabolisme dan pelepasan kalori, perangsangan kembali, dsb, kepuasan bersifat temporal sehingga berlangsung secara siklus (lingkarang motivasi)
motif
rasa puas/lega perilaku instrumen
insentif
INDIKATOR PERILAKU MANUSIA
Durasi: lama melakukan kegiatan
Frekuensi: seringnya kegiatan dilakukan pada periode tertentu
Persistensi: ketetapan dan kelekatan dengan tujuan
Ketabahan, keuletan, dan kemampuan menghadapi tantangan dan kesulitan mencapai tujuan
Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, nyawa)
Tingkat aspirasi: maksud, rencana, cita-cita, sasaran, dan idola yang hendak dicapai
Tingkat kualifikasi: banyak, memadai, memuaskan
Arah sikap terhadap sasaran
PENDEKATAN DAN PENGUKURAN PERILAKU MANUSIA
TES TINDAKAN: untuk memperoleh informasi dan data tentang persistensi, keuletan, ketabahan, kemampuan mengahadapi masalah.
KUESIONER DAN INVENTORI: untuk memperoleh devosi dan pengorbanan serta aspirasinya
MENGARANG BEBAS: untuk mengetahui cita-cita dan aspirasinya
TES PRESTASI DAN SKALA SIKAP: untuk mengetahui kualifikasi dan arah sikapnya
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR/KERJA
Hindari sugesti dan kondisi negatif
Ciptakan situasi kompetisi yang sehat
Fokuskan ke tujuan dan sasaran
Informasikan hasil kegiatan
Pada saat tertentu terapkan reward dan punishment
PROSES MENENTUKAN PILIHAN DAN KEPUTUSAN
1. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia dihadapkan pada dua alternatif:
a. Intrumental behavior: kemungkinan tindakan yang dapat ditempuh
b. Goal atau insentif: kemungkinan sasaran yang dapat dicapai
2. Pertimbangan untuk mengambil keputusan adalah
a. Pertimbangan untung rugi dari setiap alternati
b. Kemauan dan kata hati
KONFLIK DAN FRUSTASI
Konflik adalah perang batin dalam diri manusia dalam mengambil keputusan
Sesuai dengan sifat motivasi dan risiko setiap alternatif mengalami tiga kemungkinan:
a. approach-approach conflict: semua alternatif berisiko positif
b. avoidance-avoidance conflict: semua alternatif berisiko negatif
c. approach-avoidance conflict: alternatif risiko positif dan negatif sama kuat
KONFLIK DAN FRUSTRASI
Frustrasi adalah perasaan kecewa dan situasi tujuan tidak tercapai
Frustrasi bersumber pada manusia, peristiwa alam, dan situasi lain
Reaksi individu terhadap frustrasi bergantung pada kemampuan akal sehatnya.
Jika kemampuan akal sehat berani mengahadapi kenyataan, ia mampu menyelesaikan masalah dengan rasional (adjusment) yang dilakukan dengan cara aktif (mengubah lingkungan) atau pasif (mengubah diri/penyesuaian)
KONFLIK DAN FRUSTRASI
4. Jika akal sehat tidak mampu, perilakunya dikendalikan oleh emosinya (maladjusment), di antaranya
Agresi marah
Kecemasan tak berdaya
Regresi: kembali ke perilaku kekanak-kanakan
Fiksasi
Represi
Rasionalisasi: mencari alasan
Proyeksi: melempar kesalahan ke lingkungan
Sublimasi: menyalurkan hasrat ke aktivitas sejenisnya
Kompensasi: menutupi kelemahan dengan keusksesan yang lain
Berfantasi: berangan-angan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar